Posts

Showing posts from October, 2018

SI MANIS YANG MEMBACA BUKU " perkenalan "

Musik terhenti dan sang biduanpun berhenti bernyanyi, tiada lagi ku dengar kebisingan alunan melodi, yang kudengar hanya detak jantungku yang memburu karena gerak pogo yang terlalu ditambah rasa penasaran untuk bisa berkenalan pada dia perempuan manis di bawah pohon jambu.  Dengan memantapkan niat hati, dirinya ku hampiri, panggilan Edo tak ku peduli hanya dia yang terpenting saat ini. Sedikit basa basi aku perkenalkan diriku dan ku tanya namanya, ternyata si manis ini bernama Dinda. Ooooooooh!! Betapa lembut suaranya ketika dia menyebut namanya, bagaikan alunan senandung dari surgawi.  Dinda ternyata bukan salah satu siswi di sekolahku, Dinda adalah  anak pertama dari ibu Sari yang berjualan di kantin sekolahku. Aku hanya tertegun dan melamun indah mendengarkan lembut suara dan manis senyumannya, seakan mengusap kepalaku manja dan membawaku bermimpi.  Dinda sudah kuliah di salah satu universitas negeri ternama di Jakarta jurusan Bimbingan Konseling semester kedua. Agak sedikit

SI MANIS YANG MEMBACA BUKU " Pertemuan kedua "

Siang itu pukul satu, di saat pentas seni sekolahku. Ujung bola mataku terpaku pada seorang yang sedang duduk di bawah pohon jambu, berkerudung biru dan tetap dengan sepatu bergambar kupu-kupu. Di antara keramaian siswa yang bergembira merayakan kelulusan mereka. Aku lihat dia hanya diam dengan sesekali tangannya memperbaiki kerudungnya. Dalam hati ku berdegup kencang dan kaki ini begitu gemetar seketika itupun hilang nyaliku karena memandang dirinya, sejenak terbesit tanya di hati ini mengapa aku jadi begini? Bola mataku tak pernah lepas memandang dirinya takut kehilangannya lagi. Ketika keberanianku tumbuh tiba-tiba Edo menepuk pundakku dan menarik tanganku untuk berpogo ria menikmati alunan musik SKA yang memang sedang digandrungi anak-anak seusia kami. Edo adalah teman sekelas di kelas 2, berambut kribo bertubuh cungkring berkacamata minus 3. Edo orang yang humoris dan pandai bermain gitar serta pandai pelajaran matematika, seringkali aku mencontek pelajaran darinya. Aaach suda

SI MANIS YANG MEMBACA BUĶU " pencarian "

Tiga hari berlalu dari hari senin hingga rabu  selalu ku teringat pada si manis berkerudung merah jambu dan bersepatu gambar kupu-kupu, ya si manis yang membaca buku di perpustakaan sekolahku. Masih sangat ku ingat setiap gerak lembutnya membuka lembar demi lembar buku yang sedang dia baca, hingga tiada sadar bahwa aku memperhatikannya, mengamati setiap gerak jarinya dan gerakan bola matanya yang begitu indah. Rasa penasaran ini begitu besar hingga menggangu logikaku untuk bernalar, dan sepertinya aku sedang jatuh cinta pada pandangan pertama. Setiap malam aku lalui dengan angan- angan kita bisa berjumpa lagi dan berkenalan, setiap pagi dia menjadi bayangan dari mentari fajar yang menyambut hariku. Setiap hari ku tanyakan kepada orang yang ku kenal di sekolah tentang dirinya, setiap pagi ku lewati setiap kelas dan ku lihat lewat jendelanya, berharap kutemukan lagi sosok dirinya. Aku selalu menunggu di gerbang ketika jam pulang sekolah hingga orang terakhir melangkah keluar namun tak p

SI MANIS YANG MEMBACA BUKU " awal jumpa "

Siapa dia? si manis yang sedang membaca buku berkerudung merah jambu, dengan sepatu bergambar kupu-kupu siapa dia ? si manis yang sedang membaca buku di sudut ruang yang hening sudah setengah jam tiada bergeming lembar demi lembar dan masih hening siapa dia ? Si manis yang sedang membaca buku entah mengapa bola mataku selalu tertuju ke arahnya, seolah ada medan magnet yang begitu besar  siapa dia ? Si manis yang sedang membaca buku Hatiku terus bertanya, apakah dia makhluk dari bumi? Siapa dia ? Si manis yang sedang membaca buku masih di sudut ruang yang hening dia telah hilangkan hasrat membacaku karena pancaran rona jingga wajahnya menelisik relung sukmaku siapa dia ? Si manis yang sedang membaca buku ingin sekali ku menyapanya mendekati dirinya tapi apa yang kurasa, diri ini tak kuasa hingga tak tahu harus berbuat apa siapa dia ? Si manis yang sedang membaca buku hati ini luluh lantak ketika melihatnya mulai bergerak, menaruh bu
Ketika hati mulai tergoda rasa kecewa sejuta gelisah meresahkan jiwa rongga dada dipenuhi amarah kebencian berselimut angkara murka malam yang penuh misteri di balik dinding kesesatan di tengah harumnya dupa dan kembang di antara wanginya bau kemenyan tersaji berbagai macam sajian sebuah tanda bentuk pengabdian demi sebuah kepuasan rasa dendam karena lemah iman sang insan    tergoda bujuk rayuan setan jalan pintas dilaksanakan  terjerumuslah dalam jurang kesesatan lenyaplah rasa peduli singkirkan nilai budi pekerti hancurkan sisi manusiawi hilang tertutupi rasa benci

SIANG DI BUMI PRAMUKA

Siang ini di bumi pramuka, di bawah birunya langit kota jakarta. Ku pandangi luasnya hamparan awan putih yang bergerak beriring angin yang lembut menyentuh kulitku, akupun masih merebahkan tubuh ini di atas rumputnya yang coklat mengering karena lama tidak menerima air hujan. siang ini di bumi pramuka, aku hanya bisa menunggu waktuku untuk dapat pulang, kembali bercanda gurau dengan bagian bagian hidupku yang sudah tiga hari menungguku, merasakan indahnya dan hangatnya senyumku. Siang ini di bumi pramuka, janji hati yang membatu dan menjadi bagian jati diri, bahwa aku akan menjadi insan yang rela berkorban diri demi majunya masa depan anak negeri kami, meningkatkan prestasi dan rasa peduli. siang ini di bumi pramuka, kutinggalkan sejuta kenangan dan memantapkan kaki untuk kembali pulang.                         -krisnoize- 14 oktober 2018

" Tiada kepuasan pada manusia, walaupun sudah berselimut kafan ia masih meminta tanah sebagai peraduan "