SI MANIS YANG MEMBACA BUKU " Sejarah Masa Depan "

" saya terima nikah dan kawinnya Vera Widiyanti binti Ilham Widiyanto, dengan mas kawin berupa seperangkat alat sholat dibayar tuuuunai!!!. Akhirnya aku ucapkan kata-kata itu di hadapan penghulu, hari yang kutunggu dengan berbagai macam kisah pilu dan penuh lika liku.
Aku menikah dengan Vera, seorang wanita yang tanpa kuduga akan menjadi pendamping hidupku. Berawal dari pertemuan yang tiada kusangka, hanya berniat menolongnya yang akan diperkosa dan akhirnya tanpa rencana kami berdua dalam satu bahtera dan aku yang menjadi nahkodanya.
Memang Tuhanlah Maha Segalanya, yang mengatur kita harus berada di mana dan dengan siapa kita harus menderita juga bahagia. Aku kira Dindalah yang akan menjadi tulang rusukku, tapi ternyata Vera yang menjadi jodohku.
Istriku bukanlah Si Manis yang membaca buku, tetapi Vera si gadis lugu yang setia menungguku di balik bayang-bayang langit merah jambu.
Hanya satu janji dalam hati buat Vera yang setia menanti, kami akan bersama selamanya sampai rambut tak hitam lagi bakan sampai akhir nanti.
Dan satu yang pasti, jodoh bukan hanya harus bersama dengan orang yang dicinta, tapi jodoh adalah orang yang telah dipasangkan untuk kita dari yang maha kuasa.
Saling mencintai tak harus saling memiliki, karena cinta manusia tiada yang hakiki. Cinta akan datang ketika kita bisa saling mengerti dan memahami. Keterpaksaan hanya sebuah alibi bagi insan yang lebih memikirkan kesenangan pribadi, dan tak ada niat untuk mengambil hikmah dari semua peristiwa yang terjadi.
Nestapa adalah alasan hati yang terlalu bertoleransi pada logika, tanpa menyadari hidup bahagia adalah hadiah bagi setiap manusia yang selalu bersyukur dalam setiap hasil usaha.
Kini kami hidup bahagia dan dikarunai dua orang putra, tinggal di rumah sederhana peninggalan orangtuaku di Jogjakarta. Akhir Kisah hidupku akan menjadi sejarah masa depan tentang lika liku kehidupan yang semuanya telah diatur oleh Tuhan.

Comments

Popular posts from this blog

MANCING KONDE

Lambe Turah