SI MANIS YANG MEMBACA BUKU " rindu dirinya "

Melupakan sejenak kalutnya hati ini, akupun mengingat kembali Dinda yang yang telah membuatku jatuh hati. Aku putuskan untuk kembali ke Jakarta lagi, bukan untuk berdemonstrasi namun untuk mencoba bisa bertemu kembali dengan pujaan hati.
Ku kemasi barang-barangku tak lupa pula aku bawa foto yang tertulis namaku dan sebuah nomor telepon di balik foto itu. Di stasiun kereta sewaktu menunggu kereta, ku sempatkan ke wartel untuk menghubungi nomor telepon tersebut. Betapa kagetnya aku  ketika telepon terhubung dan mendengar suara seseorang di balik telepon itu, bahagia bingung dan rasa penasaran campur aduk dalam dada. Ternyata orang yang menerima teleponku adalah Dinda. Bahagia karena aku bisa mendengar kembali suara wanita yang aku rindukan, bingung kenapa nomor itu adalah nomor telepon Dinda dan penasaran ada hubungan apa antara almarhum sahabatku Edo dan wanita pujaanku Dinda.
Ketika kutanyakan mengenai hal itu, Dinda menyuruhku untuk menemuinya di salah satu SMA di Jakarta Utara, ternyata Dinda telah menjadi seorang guru BK di sekolah tersebut. Dinda juga memberi tahu alamat sekolah tersebut, dan berjanji akan menjelaskan semua hal mengenai cerita di balik foto Edo bersama dirinya.
Rinduku sedikit terobati karena telah mendengar suara merdu bidadari surgawi dan itu menjadi pemupuk rasa cintaku padanya, namun ada rasa penasaran kenapa Dinda tidak bercerita tentang foto itu, malah menyuruhku datang ke Jakarta untuk mendengarkan ceritanya.
Tidak lama kemudian kereta tujuan Jakarta tiba, aku segera meninggalkan wartel setelah membayar biaya teleponku tadi, langsung menuju gerbong 3 yang menjadi nomor gerbongku sesuai yang tertulis pada tiket.

Comments

Popular posts from this blog

MANCING KONDE

Lambe Turah