TANGISAN BUNDA

Terlelaplah si kecil di pojok
Sementara sang bunda setia memangkunya
Terbangun karena tetesan air yang mengenai dahi
Lalu bertanya kepada bundanya
Bunda bilang hanya tetesan air hujan saja
Sembari menyeka air mata di atas pipi
Dingin angin menyentuh kulit yang kasar
Lapar menyambar perut yang kosong
Sang bunda tetap sabar
Karena sang ayah pasti tidak pulang
Telah terkubur tertembus peluru hukum 
Yang buta tertutupi tangan penguasa
                             *krisnoize

Comments

Popular posts from this blog

MANCING KONDE

Lambe Turah